Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah
Analisis persebaran layanan internet berbasis data geospasial untuk optimalisasi jaringan dan pengembangan strategis.
Jelajahi Laporan βPerkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mendorong peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap akses internet, baik untuk keperluan pribadi maupun bisnis. Kabupaten Grobogan, sebagai daerah yang berkembang di Jawa Tengah, mengalami peningkatan signifikan dalam penggunaan layanan internet. PT Linkbit Inovasi Teknologi sebagai penyedia layanan Internet Service Provider (ISP) menghadapi tantangan dalam memetakan persebaran pelanggan secara akurat.
Kurangnya sistem pemetaan yang terintegrasi menyebabkan kesulitan dalam analisis persebaran pelanggan, perencanaan jaringan, dan pengambilan keputusan strategis. Kondisi ini menghambat upaya perusahaan dalam mengidentifikasi wilayah potensial untuk perluasan jaringan serta mengoptimalkan layanan yang telah ada.
Oleh karena itu, diperlukan implementasi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk memvisualisasikan sebaran pelanggan berdasarkan lokasi geografis, kategori paket internet, serta segmentasi pelanggan retail dan corporate. SIG memungkinkan representasi data spasial dan non-spasial secara terintegrasi dalam bentuk peta interaktif yang mudah dipahami.
Melalui pendekatan geospasial ini, perusahaan dapat mengetahui wilayah yang memiliki potensi pasar tinggi, mengidentifikasi area dengan kepadatan pelanggan rendah, mempermudah analisis jaringan distribusi, dan mendukung strategi bisnis berbasis data. Sistem ini juga memberikan kemudahan dalam monitoring dan evaluasi kinerja layanan di berbagai wilayah.
Dengan demikian, implementasi SIG diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional, mempercepat pengambilan keputusan strategis, dan mendukung pengembangan infrastruktur jaringan internet yang lebih optimal di Kabupaten Grobogan.
Komponen data yang digunakan dalam pemetaan geospasial pelanggan internet
Proses digitasi dan visualisasi data menggunakan QGIS
Hasil digitasi dilakukan menggunakan perangkat lunak QGIS (Quantum Geographic Information System) sebagai platform utama pengolahan data geospasial. Setiap desa di Kabupaten Grobogan ditampilkan dalam bentuk poligon dengan sistem pewarnaan bertingkat (choropleth mapping) berdasarkan jumlah pelanggan internet yang terdaftar di wilayah tersebut.
Belum ada Pelanggan
Wilayah dengan tidak ada kepadatan (Abu-abu)
1β100 Pelanggan
Wilayah dengan kepadatan rendah (biru muda)
101β250 Pelanggan
Wilayah dengan kepadatan sedang (biru sedang)
251β500 Pelanggan
Wilayah dengan kepadatan tinggi (biru tua)
501β1.000 Pelanggan
Wilayah dengan kepadatan tinggi (biru tua pekat)
Setiap poligon desa dilengkapi dengan popup atribut interaktif yang menampilkan informasi detail ketika pengguna melakukan klik pada peta. Informasi yang ditampilkan meliputi:
Sistem pewarnaan dan klasifikasi ini memudahkan identifikasi visual terhadap wilayah dengan potensi pengembangan tinggi, area yang memerlukan perhatian khusus dalam hal infrastruktur, serta distribusi pelanggan secara keseluruhan di Kabupaten Grobogan.
Eksplorasi visualisasi persebaran pelanggan internet secara interaktif
Klik area untuk melihat detail
19
Kecamatan
280
Desa/Kelurahan
4992
Total Pelanggan Retail
Klik area untuk melihat detail
19
Kecamatan
280
Desa/Kelurahan
36
Total Pelanggan Corporate
Analisis data pelanggan berdasarkan distribusi geografis dan kategori layanan
5028
Total Pelanggan Retail & Corporate
4992
Pelanggan Retail
36
Pelanggan Corporate
3
Jenis Paket
Rincian jumlah pelanggan retail dan corporate di setiap desa/kelurahan
Implementasi Sistem Informasi Geografis (SIG) telah berhasil memvisualisasikan persebaran pelanggan internet PT Linkbit Inovasi Teknologi di Kabupaten Grobogan secara komprehensif dan terstruktur. Melalui integrasi data spasial dan non-spasial, sistem ini mampu menampilkan informasi geografis yang detail mengenai lokasi pelanggan, kategori layanan, dan distribusi paket internet dalam bentuk peta interaktif yang mudah dipahami.
Peta digital yang dihasilkan memberikan insight strategis bagi perusahaan dalam mengidentifikasi wilayah dengan kepadatan pelanggan tinggi, area potensial untuk ekspansi jaringan, serta segmentasi pasar berdasarkan kategori retail dan corporate. Sistem pewarnaan bertingkat (choropleth) memudahkan analisis visual terhadap konsentrasi pelanggan di berbagai wilayah administratif.
Informasi yang tersaji secara geospasial ini menjadi dasar pengambilan keputusan yang lebih akurat dalam hal perencanaan infrastruktur jaringan, strategi pemasaran berbasis lokasi, serta optimalisasi layanan pelanggan. SIG juga memfasilitasi monitoring dan evaluasi kinerja distribusi layanan internet secara berkelanjutan.
Dengan demikian, sistem ini memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan efisiensi operasional perusahaan dan mendukung pengembangan jaringan internet yang lebih optimal di masa mendatang, sekaligus memperkuat daya saing PT Linkbit Inovasi Teknologi dalam industri penyedia layanan internet di wilayah Kabupaten Grobogan.
"Sistem Informasi Geografis membuka peluang baru dalam analisis data berbasis lokasi, memberikan wawasan strategis untuk pengembangan bisnis yang lebih terarah dan berbasis bukti."
Laporan ini disusun oleh Bintang Bradhiena Surya, mahasiswa Program Studi Informatika di Universitas PGRI Semarang, sebagai bagian dari mata kuliah Sistem Informasi Geografis pada tahun 2025. Dengan minat yang mendalam dalam teknologi geospasial dan analisis data, Bintang berkomitmen untuk mengembangkan solusi inovatif yang mengintegrasikan teknologi informasi dengan kebutuhan bisnis modern.
Bambang Agus Herlambang, M.Kom.
Dosen Pengampu Mata Kuliah Sistem Informasi Geografis di Universitas PGRI Semarang. Dengan pengalaman luas dalam bidang SIG dan teknologi informasi, Bapak Bambang Agus Herlambang atau yang kerap disapa Pak Benk ini telah membimbing banyak mahasiswa dalam mengembangkan proyek-proyek berbasis geospasial yang inovatif dan aplikatif.
Ahmad Khoirul Anam, S.Kom.
Asisten dosen untuk mata kuliah Sistem Informasi Geografis di Universitas PGRI Semarang. Dengan latar belakang yang kuat dalam pengembangan aplikasi SIG dan pengalaman praktis di lapangan, Pak Anam berperan penting dalam membantu mahasiswa memahami konsep-konsep geospasial serta penerapannya dalam proyek-proyek nyata.